Apa Itu Quarter Life Crisis
Menurut 7 Summit Pathways, quarter life crisis adalah krisis emosional yang terjadi di usia awal 20 hingga 30 tahun. Berawal dari perasaan ragu akan tujuan hidup sendiri dan kualitas hidup di berbagai bidang, entah di bidang keuangan, pekerjaan, pertemanan, hingga asmara. Krisis ini dapat muncul karena adanya keyakinan akan nilai-nilai standar hidup yang dimiliki oleh lingkungan atau masyarakat.
Berdasarkan Harvard Business Review, terdapat empat tahap quarter life crisis, yaitu :
- Mulai bekerja, tinggal sendiri, memiliki pasangan, merasa terkurung dengan rutinitas.
- Memulai hidup baru atau memiliki pekerjaan baru, tidak lagi memiliki pasangan, mulai merasakan kesepian.
- Tahap mengisolasi diri, merombak rencana hidup dalam jangka panjang.
- Mencari komunitas baru, hobi baru, mulai merasa bebas dan bahagia serta termotivasi.
Menariknya, pada orang yang berusia 20-an memiliki kesehatan yang sangat prima dan nggak memiliki tanggung jawab, jadi mempunyai kesempatan untuk bereksplorasi lebih besar. Namun karena hal tersebut yang justru memunculkan isu quarter life crisis.
Cara Menghadapi Quarter Life Crisis
Setelah kamu memahami arti dari quarter life crisis, lebih baik #JanganDibikinDrama, ada beberapa cara untuk menghadapinya:
- Stop Bandingkan Diri Sendiri Dengan Orang Lain
Perlu untuk kamu tahu, kalau hidup itu bukanlah sebuah lomba. Semua orang memiliki waktunya masing-masing. Oleh karena itu, berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain. Yang kamu lihat di sosial media itu hanya sedikit bagian hidup orang lain yang tidak sepenuhnya indah. Jangan selalu melirik ke atas, dan harus selalu ingat, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Banyak bersyukur dengan pencapaian kamu saat ini, dan jangan terlalu keras dengan dirimu sendiri ya sob!
- Kejar Minatmu
Ketika kamu sudah bisa berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain, kejarlah hal yang memang sudah menjadi minatmu. Coba evaluasi dirimu sendiri, apa yang kamu suka, hal apa yang kamu pedulikan, dan apa yang dapat kamu lakukan. Jangan terjebak akan tuntutan bahwa kamu harus bisa melakukan segala hal karena orang-orang di sekitarmu melakukan. Tetapkan tujuan yang baik dan positif , serta menerima masukan dari orang lain ya!
- Buat Rencana Masa Depan Realistis, Tidak Perlu Terburu-buru
Susunlah rencana masa depanmu sesuai dengan kapabilitas diri. Bila ada hal yang membuatmu ragu, identifikasi kira-kira apa yang membuat kamu ragu. Setelah itu carilah alternatif solusi dengan bertanya pada orang yang tepat dan memperluas wawasanmu dengan membaca buku.
Bila ditengah jalan kamu merasa ragu dan ingin berubah pikiran, jangan khawatir. Buatlah rencana yang fleksibel sehingga bisa menyesuaikan dengan realita yang kamu hadapi.